Gejala Mood Swing yang Perlu Penanganan khusus
Mood swing memiliki beragam pemicu, seringkali terkait dengan faktor gaya hidup yang sifatnya ringan. Namun, fluktuasi emosi ini juga dapat mengindikasikan kemungkinan adanya gangguan mental spesifik.
![]() |
| Photo by Joshua Rawson-Harris on Unsplash |
Mood swing merujuk pada fluktuasi cepat dan kuat dalam
suasana hati seseorang. Contohnya, dari kegembiraan tiba-tiba beralih menjadi
kemarahan atau kesedihan.
Terdapat berbagai pemicu mood swing, banyak di antaranya
terkait dengan gaya hidup. Namun, fluktuasi emosi yang ekstrem harus diwaspadai
karena bisa menandakan adanya gangguan mental.
Faktor pemicu mood swing dapat berbeda antara pria dan
wanita. Pada wanita, fluktuasi suasana hati umumnya dipengaruhi oleh perubahan
hormon saat menstruasi, kehamilan, atau menopause.
Sementara pada pria, mood swing cenderung terkait dengan
faktor gaya hidup. Selain itu, pemicu mood swing bisa bervariasi, mulai dari
yang ringan yang dapat diatasi dengan mudah hingga kondisi kesehatan yang
mendasarinya.
Kurang tidur
Mengetahui bahwa tidur adalah waktu di mana otak dan tubuh
memperbaharui diri dari aktivitas sepanjang hari sangat penting. Kurang
istirahat dapat berujung pada keterjagaan yang kurang optimal. Hal ini dapat
memicu mood swing seperti perasaan tidak nyaman, mudah tersinggung, dan membuat
keputusan yang kurang tepat.
Gula darah rendah
Mood swing yang terjadi saat lapar sering kali dipicu oleh
gula darah rendah. Kondisi ini dapat muncul jika seseorang melewatkan waktu
makan yang cukup lama. Gula darah rendah bisa memicu emosi negatif seperti
kemarahan, frustrasi, bahkan keinginan untuk menangis.
Untuk menenangkan mood swing, segera konsumsi makanan yang
sesuai.
Bagi penderita diabetes, penting untuk memperhatikan
perubahan mood secara tiba-tiba. Gula darah yang rendah dalam jangka waktu lama
dapat menyebabkan pingsan pada penderita diabetes.
Stres
Stres, baik dari lingkungan kerja, rumah, atau faktor
lainnya, juga bisa menjadi pemicu mood swing. Selain memicu perasaan marah,
sedih, atau mudah tersinggung, stres yang dibiarkan dapat berujung pada
sejumlah masalah kesehatan.
Stres juga dapat memengaruhi pola tidur yang pada gilirannya
memperburuk suasana hati. Penting untuk mencari cara efektif dalam mengelola
stres, seperti melakukan aktivitas yang disukai, menonton film, mendengarkan
musik, atau berolahraga.
Obat-obatan Tertentu
Perubahan mood dapat menjadi efek samping dari penggunaan
obat-obatan tertentu. Jika mendapatkan resep obat baru dari dokter, perhatikan
perubahan-perubahan mood dalam beberapa minggu pertama. Mungkin ada korelasi
antara perubahan mood dan obat yang dikonsumsi.
Mood swing seringkali menjadi efek samping dari penggunaan
steroid dosis tinggi. Konsumsi steroid bisa membuat seseorang lebih mudah marah
dari biasanya dan mengganggu tidur, yang pada akhirnya memperburuk suasana
hati.
Perubahan Hormon
Penyebab lain dari mood swing bisa berasal dari perubahan
kadar hormon, khususnya estrogen. Ini umumnya terjadi pada wanita selama siklus
menstruasi, kehamilan, dan menopause yang dapat mengakibatkan fluktuasi hormon
yang signifikan dan memengaruhi suasana hati.
Beberapa bentuk kontrasepsi hormonal seperti pil KB bisa
membantu mengurangi fluktuasi suasana hati yang terkait dengan siklus
menstruasi. Namun, obat-obatan ini juga dapat menyebabkan mood swing sebagai
efek samping. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter
mengenai cara terbaik mengelola perubahan suasana hati terkait menstruasi.
Gejala yang Perlu Diperhatikan
Gejala sesekali dari perubahan suasana hati adalah hal yang
biasa dialami oleh setiap orang. Namun, penting untuk waspada jika terjadi
sering atau berlebihan, yang dapat mengganggu aktivitas harian, seperti
pekerjaan dan hubungan. Hal tersebut mungkin menunjukkan adanya kondisi yang
memerlukan perhatian serius.
Mood swing seringkali terkait dengan gangguan kesehatan
mental. Banyak gangguan mental yang dapat menunjukkan gejala perubahan suasana
hati, termasuk depresi, bipolar, gangguan kepribadian ganda, skizofrenia, dan
sejumlah kondisi lainnya.
Oleh karena itu, disarankan untuk berkonsultasi dengan
dokter jika mengalami mood swing dengan ciri-ciri berikut:
·
Terjadi secara teratur.
·
Perubahan suasana hati yang ekstrem.
·
Bertahan dalam jangka waktu yang lama, lebih
dari beberapa hari.
·
Mempengaruhi aktivitas sehari-hari, termasuk
pekerjaan dan hubungan.
·
Mendorong perilaku berisiko.
·
Memicu pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau
melakukan tindakan bunuh diri.
Tidak ada alasan untuk malu mencari bantuan profesional jika
mood swing mengganggu keseharian Anda.
